banner-imq

Cara Membuat Kompos di Ember, Ini 3 Langkah Mudahnya

2 komentar

Hi Sobat MQ!
Sebagai pecinta tanaman dan berusaha mengendalikan sampah rumah tangga, sepertinya belum sah kalau saya tidak bercerita tentang cara membuat kompos di ember.

Siapa yang sudah mulai mengompos sendiri? Tahu nggak sih jika membuat kompos adalah salah satu cara mengolah dan mengurangi sampah organik?

Yup! Mengompos adalah salah satu cara mengurangi jumlah sampah organik dari rumah kita. Sobat MQ, data menunjukkan bahwa setiap rumah tangga setidaknya menghasilkan sampah sebanyak 0,7 kg per hari. Dari jumlah ini, sebagian besar adalah sampah organik.

Daripada sampah organik ini hanya menjadi beban TPA, lebih baik kita olah. Salah satunya dengan cara mengompos. Hasil mengompos ini sangat berguna sebagai media tanam organik yang bernutrisi lho. Yuk kita mulai cara membuat kompos di ember.

Cara Membuat Kompos di Ember


Cara membuat Kompos di ember

Sobat MQ, membuat kompos memang bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan cara membuat kompos di ember. Cara ini dirasa bisa menjadi solusi bagi orang yang memiliki keterbatasan lahan seperti saya hehe.

Pembaca blog remaja, kamu pasti sering mendengar kalau di Batam, jarang sekali orang yang memiliki lahan yang luas. Jika pun ada pastilah itu adalah penduduk lokal atau orang kaya banget hehe.

Sebagai pendatang yang hanya memiliki lahan beberapa meter di pinggir rumah, saya mencoba cara membuat kompos di ember saja. Mari kita mulai.

1. Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kompos di ember antara lain:
  • Ember yang ada tutupnya sebanyak 2 buah (Besarnya ember disesuaikan saja, bebas)
  • Keran air
  • Obeng/bor/paku untuk melubangi ember
  • Sampah organik (sampah dapur)
  • Serbuk kayu/sabut kelapa/ranting/daun kering
  • MOL (mikroorganisme lokal) yang biasa digunakan adalah EM4 (beli di toko pertanian banyak ya Sob).
EM4 berisi bakteri seperti decomposer, bakteri laktat, bakteri lactobacillus sp, streptomyces, jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut fosfor, dan bakteri asam laktat. (Akmal, 2004)
Selain EM4, kamu juga bisa menggunakan air gula yang dilarutkan, air tebu, atau cucian beras.

Sobat MQ, cara membuat kompos di ember yang pertama dilakukan adalah melubangi salah satu ember yang telah disiapkan. Gunakan obeng/bor/paku yang telah dipanaskan. Buat lubang sebanyak mungkin di bagian bawah ember. Ember ini nantinya akan ditumpuk, yang berlubang diletakkan dibagian atas.

Sedangkan pada ember yang kedua, dilubangi bagian sisi bawah untuk dipasang keran. Keran ini nantinya berfungsi untuk mengambil air rembesan sampah (air lindi). Sedangkan bagian tutupnya akan kita lubangi agar mudah menumpuk ember 1 di atasnya.

2. Persiapan Sampah Organik dan Bahan Lainnya

Sobat MQ kita bisa mempersiapkan berbagai sampah organik dari sisa konsumsi. Bisa juga dari sampah tanaman dedaunan yang ada disekitar kita. 

Jenis sampah yang bisa dijadikan kompos dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
  • Sampah hijau yaitu berupa sampah sisa potongan sayur atau dedaunan. Sebaiknya sampah organik ini dicacah terlebih dahulu ya :)
  • Sampah coklat yaitu berupa serbuk kayu, cangkang telur, sabut kelapa (coco peat), atau sekam padi.
  • Selain jenis sampah di atas bahan lainnya yang dibutuhkan adalah tanah. Tanah yang digunakan jenisnya bebas ya, tidak perlu tanah yang subur. 
  • Dan yang terakhir adalah Mol. Mol berfungsi untuk mempercepat penguraian sampah organik tadi.

3. Mulai Mengompos

Untuk meletakkan bahan-bahan sampah organik untuk mengompos sebenarnya bebas saja ya, tetapi ini urutan mengompos yang pernah saya lakukan ya. Urutannya sebagai berikut:
  • Sampah hijau yaitu sampah dapur berupa sisa bekas potongan sayuran, kulit bawang, tangkai cabe, cangkang telur, dan sampah dapur lainnya. Bisa juga sampah dedaunan yang ada disekitar rumah.
  • Selanjutnya tambahkan sampah yang berwarna coklat. Sampah yang berwarna coklat ini bisa dari serbuk kayu, potongan daun kering, gerabah, dan sabut kelapa,
  • Setelah penuh, tambahkan tanah di bagian atas untuk menutup sampah organik tadi. Jangan lupa untuk memadatkan kompos.
  • Terakhir tambahkan mol untuk mempercepat pengomposan. Dengan perbandingan 1 liter air : 50 ml mol.
Jangan lupa untuk selalu mengaduk kompos yang sudah dibuat tadi setiap 4 minggu. Tujuannya agar proses pengomposan semakin cepat dan merata. Diamkan selama 2-3 bulan untuk bisa memanen hasil dari mengompos tadi.

Hasil Mengompos di Ember


Setelah 2-3 bulan Sobat MQ bisa melihat hasil kompos yang telah kita lakukan. Hasilnya berupa:

Pupuk Kompos

Pupuk kompos

Pupuk kompos adalah hasil penguraian sampah organik dengan bantuan bakteri yang terdapat pada mol. Hasil mengompos ini berupa tanah yang berwarna gelap disertai potongan2 kecil sampah organik tadi. 

Ini merupakan hasil pelapukan dari berbagai jenis sampah dapur kita. Nantinya jika ingin digunakan, Sobat MQ bisa menyaringnya dengan ayakan tanah untuk mendapatkan kompos yang siap digunakan pada tanaman.

Air Lindi

Sobat MQ, selain kompos kita juga bisa memanen air lindi. Air lindi adalah air rembesan dari komponen-komponen sampah organik. Menurut penelitian air lindi kaya akan berbagai unsur yang penting untuk tanaman, seperti fosfor, magnesium, nitrat, dan berbagai unsur penting lainnya. Air lindi ini juga bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.

Hasil mengompos ini tentu saja bisa langsung digunakan untuk tanaman hijau yang ada di rumah.  Mudah sekali kan mengompos dalam ember? Cara ini cocok digunakan untuk mengatasi masalah sampah organik yang tak terkendali. 

Inilah cara praktis membuat pupuk kompos di ember. Yuk mulai mengompos di ember sekarang! Ada yang sudah mencoba membuat kompos?

Salam,
MQ

Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator. 
Ide Bisnis MQ
Hi, selamat datang di blog Ide Bisnis MQ. Semoga Sobat MQ bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari tulisan di blog ini. Jika ingin bekerja sama silakan email di kontak blog ya :)

Related Posts

2 komentar

  1. Membuat kompos termasuk salah satu cara melestarikan lingkungan. Kesadaran melestarikan bumi bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita, salah satunya membuat kompos. Terima kasih sharingnya mbak.

    BalasHapus
  2. Saya mengompos juga mbak untuk mengatasi sampah organik dapur dan kebun. Tapi saya komposternya terbuka karena praktis aja alias ga mau repot. Ditaruh di pojok kebun. Diisi-isi terus sampai penuh, ada beberapa. Kadang lupa ngaduk juga hehe. EM4 kadang juga lupa ngasih, ga ngitung jangka waktu. Yang penting sampah organik terolah, dan pas butuh untuk media tanam udah ada kompos jadi. Yah saking banyaknya sampah organik terutama dari tanaman

    BalasHapus

Posting Komentar