banner-imq

Masalah Sampah Plastik di Sekolah, Ini 5 Solusi Mengatasinya!

7 komentar

Hi Sobat MQ!
Masalah sampah tentu masih menjadi pe-er bersama. Bukan hanya sampah rumah tangga, masalah sampah plastik di sekolah juga patut diperhatikan. Masalah ini perlu kita cari solusi untuk mengantisipasinya.

Seperti diketahui sampah plastik termasuk jenis sampah yang sulit terurai. Setidaknya dibutuhkan waktu 20 hingga 500 tahun untuk bisa mengurai sampah plastik. Namun, sampah plastik yang terurai akan menjadi mikroplastik yang mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.

Masalah Sampah Plastik di Sekolah
Ilustrasi sampah plastik di sekolah (foto:canva.com) 

Secara nasional dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah sampah sebanyak 68,5 juta ton pada tahun 2022. Dari jumlah ini, komposisi sampah paling banyak adalah sisa makanan, plastik, dan kertas.

Lembaga Sustainable Waste Indonesia (SWI) juga mengeluarkan laporan terkait jumlah sampah. Ternyata jumlah plastik sebanyak 3,2 juta ton atau 5% dari total sampah.

Area penyumbang sampah plastik terbesar selain rumah tangga, lembaga, dan pasar, adalah sekolah. Maka masalah sampah plastik di sekolah patut menjadi perhatian kita bersama.

Masalah Sampah Plastik di Sekolah


Saya merasa bersyukur ketika menilik sekolah tempat putri sulung saya menimba ilmu, tempat sampah tersedia dimana-mana. Setidaknya masalah sampah plastik di sekolah ini bukan tentang sampah yang bertebaran, tapi masalah pengelolaan saja. 

Sebagai orang tua, saya turut bahagia tatkala melihat setiap sudut sekolah terdapat tong sampah. Begitu pun ketika memasuki ruang kelas. Tempat sampah juga tersedia di depan pintu masuk ruang belajar.

Masalah Sampah Plastik di Sekolah ini solusinya
Foto:canva.com 

Saya melongo sedikit ke dalam tong sampah, sebagian besar sampah yang bermukim di sana adalah sampah plastik sisa jajanan. Meski sampah kertas, plastik, dan sisa makanan basah tercampur jadi satu disana. Kondisi ini sedikit lebih baik, dibanding ketika sampah bertebaran di lingkungan tanpa tahu siapa yang membuangnya.

Saya pun berandai-andai jika setiap sekolah memiliki tempat sampah yang terpisah. Paling tidak membedakan antara sampah organik dan anorganik, tentu pengolahan sampah menjadi lebih baik.

Selama ini pengolahan sampah di sekolah hanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) saja. Belum diolah secara kontinyu oleh sekolah. Padahal, sampah plastik yang bertambah akan membawa dampak negatif bagi kesehatan serta lingkungan

Akibat Sampah Plastik di Sekolah


Sampah plastik yang dibiarkan begitu saja tanpa didaur ulang dapat mencemari lingkungan. Dampak sampah plastik bukan hanya mengotori lingkungan, tetapi lebih dari itu. Mari kita lihat dampak sampah plastik berikut ini.

1. Bagi Kesehatan

Sampah plastik dapat menghasilkan zat karsinogenik yang menjadi penyebab penyakit kanker. Zat beracun yang berasal dari limbah plastik juga berbahaya bagi ibu hamil, janin, dan anak-anak.

Bagi ibu hamil yang terkena paparan zat beracun dari limbah plastik beresiko mengalami keguguran, kelahiran premature, hingga cacat bawaan pada janin. Bagi anak-anak dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang mereka.

2. Bagi Lingkungan

Sampah plastik yang berserakan tentu membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak terawat. Belum lagi jika sampah plastik yang dibiarkan tidak diolah. Penguraian sampah plastik menjadi mikroplastik dapat mencemari lingkungan, air, tanah dan udara.

Jika lingkungan sudah tercemar dengan mikroplastik tentu berdampak buruk bagi kesehatan. Pengurangan sampah plastik dengan cara dibakar tentu menyebabkan masalah baru. Pembakaran secara terbuka dapat menghasilkan polusi udara.

Pembakaran sampah plastik menyebabkan pelepasan partikel mikroplastik, logam berat (kadmium dan timbal), serta bifenil poliklorinasi. Pelepasan partikel mikroplastik ini bila terhirup tubuh, menyebabkan masalah kesehatan. Ditambah lagi pembakaran plastik dapat menyebabkan pemanasan global yang merusak lapisan ozon, hingga terjadinya perubahan iklim.

Pengolahan sampah dari TPA memang setiap tahun ada peningkatan, tetapi belum mampu mengimbangi jumlah produksi sampah yang terus bertambah. Perlu adanya solusi yang konkrit untuk mengurangi laju sampah terutama sampah plastik di sekolah yang terus meningkat.

Solusi Mengatasi Sampah Plastik di Sekolah


1. Pemahaman Tentang Sampah

Masalah sampah tak bisa hanya diatasi oleh segelintir orang, namun perlu menjadi perhatian kita bersama, termasuk juga masalah sampah plastik di sekolah. Sekolah bisa menjadi wadah literasi sampah bagi generasi emas Indonesia.

Pemahaman tentang sampah bisa dilakukan dari hal kecil. Sekolah bisa mewajibkan semua siswa membawa botol minuman (tumbler) dari rumah, tidak menjual minuman kemasan plastik, dan sebagainya.
Seperti diketahui dari data Sustainable Waste Indonesia (SWI) sampah plastik yang berasal dari air minum dalam kemasan turut berkontribusi menyumbang sampah plastik sebanyak 226 ribu ton (7.06%) dari total sampah.
Hmm kira-kira bisa nggak ya kantin sekolah tidak menjual minuman kemasan plastik?

2. Mengurangi Penggunaan Bahan Plastik

Pihak sekolah setidaknya memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan yang ada di sekolah serta penggunaan bahan ramah lingkungan. Termasuk kantin dan penjual makanan dapat mengurangi penggunaan bahan makanan berbahan plastik.  

Pihak sekolah bisa menghimbau atau mengharuskan semua jenis jajanan yang dijual dikemas dengan bahan yang ramah lingkungan. Kecuali snack dan sejenisnya. Bisa juga dengan mengharuskan siswa menggunakan tempat makan sendiri apabila ingin membeli makanan.

3. Budaya Buang Sampah Pada Tempatnya 

Saya teringat ketika saya sekolah menengah pertama di kampung halaman. Setiap pagi ada guru piket yang berjaga di gerbang sekolah. Beliau bertugas sebagai 'polisi' kebersihan disana.

Kami yang datang wajib memungut sampah di sekolah kemudian memasukkannya ke tempat sampah, baru kemudian masuk ke kelas. Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi sampah yang berserakan serta meringankan beban petugas kebersihan sekolah.

4. Pilah Sampah

Pilah sampah plastik di sekolah
Memilah sampah (foto:canva.com) 

Mengurangi masalah sampah plastik di sekolah bisa dilakukan dengan cara memilah sampah. Pemilahan sampah bisa dimulai dengan membedakan sampah menurut jenisnya. Aksi ini bisa didukung pihak sekolah dengan pengadaan tempat sampah terpisah.

5. Daur Ulang Sampah

Sampah plastik yang sudah terpisah sejak dari awal tentu memudahkan pengolahan sampah selanjutnya. Saya pernah bercerita dengan sepupu saya yang memiliki usaha membuat kerajinan dari sampah plastik. Hasil kerajinannya berupa tas tangan, tempat hape, dompet dan berbagai kerajinan lainnya. Semua bahan utama diambil dari sampah plastik rumah tangga.

Bagaimana dengan sekolah? Pihak sekolah bisa juga bekerja sama dengan pihak ketiga yang mau menampung sampah plastik. Meski sampah plastik ada yang bernilai rendah, namun semua tetap bisa dijadikan rupiah. Jika beberapa cara di atas sudah dilakukan setidaknya masalah sampah plastik di sekolah bisa teratasi.

Ayo Bergerak Bersama Atasi Sampah di Sekolah!


Solusi Masalah Sampah Plastik di Sekolah
(foto:canva.com) 

Mengatasi masalah sampah tak cukup dilakukan hanya dari satu sisi saja. Perlu ada upaya yang tuntas dari hulu ke hilir untuk mengatasinya. Tak hanya sampah plastik dari rumah tangga, lembaga, dan pasar saja, masalah sampah plastik di sekolah juga turut menyumbang porsi sampah setiap tahunnya. 

Untuk itu diperlukan peran kita semua untuk mengurangi sampah di sekolah. Mari bersama sayangi bumi, entaskan masalah sampah plastik di sekolah sekarang juga!

Salam,
MQ

Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator

Referensi:
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/43685/t/Sisa%20Makanan,%20Plastik,%20dan%20Kertas%20Komposisi%20Sampah%20Paling%20Dominan
Ide Bisnis MQ
Hi, selamat datang di blog Ide Bisnis MQ. Semoga Sobat MQ bisa mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari tulisan di blog ini. Jika ingin bekerja sama silakan email di kontak blog ya :)

Related Posts

7 komentar

  1. masalah sampah memang harus di perhatikan dengan serius, jika dibiarkan dampaknya akan tidak baik untuk lingkungan kita, mulai memilah sampah dan memanfaatkan apa yang masih bisa digunakan.

    BalasHapus
  2. Saya pun di sekolah menerapkan beberapa proses dalam hal menangani sampah plastik ini, salah satunya dengan daur ulang. Anak-anak diajarkan untuk membuat beberapa karya yang terbuat dari sampah plastik. Dengan kreativitas, sampah plastik bisa menjadi barang yang estetik

    BalasHapus
  3. Pengen bsnget jadi tim pendaur ulang sampah. Btw, rumah maya ini enak banget suasananya~

    BalasHapus
  4. Dengan pola jajan anak zaman skrg, memang sekolah salah satu penyumbang sampah sekali. Kalau disekolahku sekarang wajib bawa misting dan tumbler, walau ada aja yang masih suka jajan pake plastik, tapi dengan pembiasaan semoga anak-anak sadar akan lingkungan

    BalasHapus
  5. Sumber utama sampah plasti di sekolah seperti nya kemasan jajanan ya..karena semua kemasan serba plastik

    BalasHapus
  6. Di RS tempat saya bekerja, di tiap unit disediakan box besar khusus untuk kemasan air mineral yang bisa dijual lagi. Pendapatannya dikumpulkan untuk acara rekreasi bareng. Inspiratif gak sih?

    BalasHapus

Posting Komentar